Puskesmas Kaligondang. AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh seseorang.

Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain:

  1. Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.
  2. Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik.
  3. Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV.
    Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.

Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka di mulut.

Faktor Risiko AIDS

HIV bisa menginfeksi semua orang dari segala usia. Akan tetapi, risiko tertular HIV lebih tinggi pada pria yang tidak disunat, baik pria heteroseksual atau lelaki seks lelaki. Risiko tertular HIV juga lebih tinggi pada individu dengan sejumlah faktor, di antaranya:

  1. Hubungan seks tanpa mengenakan kondom. Risiko penularan akan lebih tinggi melalui hubungan seks anal, dan hubungan seks dengan berganti pasangan.
  2. Menderita infeksi menular seksual. Sebagian besar infeksi menular seksual menyebabkan luka terbuka di kelamin penderita, sehingga meningkatkan risiko tertular HIV.
  3. Berbagi suntikan. Pengguna NAPZA suntik umumnya berbagi jarum suntik dalam menggunakan narkoba.

Tentang HIV dan AIDS

Pengertian HIV dan AIDS
Gejala HIV dan AIDS
Penyebab HIV dan AIDS
Diagnosis HIV dan AIDS
Pengobatan HIV dan AIDS
Pencegahan HIV dan AIDS