Puskesmas Kaligondang_Herd immunity, juga dikenal sebagai “kekebalan kelompok”, adalah perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika suatu populasi kebal baik melalui vaksinasi atau kekebalan yang dikembangkan melalui infeksi sebelumnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung pencapaian herd immunity melalui vaksinasi, bukan dengan membiarkan penyakit menyebar melalui segmen populasi mana pun, karena ini akan mengakibatkan kasus dan kematian yang tidak diharapkan. 

Sementara itu, herd immunity virus corona harus dicapai dengan melindungi orang melalui vaksinasi, bukan dengan memaparkan mereka pada patogen penyebab penyakit. Pemberian vaksin melatih sistem kekebalan tubuh untuk menciptakan protein yang melawan penyakit, yang dikenal sebagai ‘antibodi’, seperti yang akan terjadi saat terpapar suatu penyakit. Namun, hal yang terpenting adalah vaksin bekerja tanpa membuat tubuh sakit. 

Ketahui Pentingnya Herd Immunity Coronavirus

Herd immunity terjadi ketika sebagian besar komunitas atau kelompok menjadi kebal terhadap suatu penyakit, yang membuat penyebaran penyakit dari orang ke orang tidak mungkin terjadi. Akibatnya, seluruh kelompok orang jadi terlindungi, bukan hanya kebal. 

Sering kali persentase dari populasi harus mampu tertular penyakit supaya bisa menyebar. Hal ini disebut proporsi ambang batas. Jika proporsi penduduk yang kebal terhadap penyakit lebih besar dari ambang batas tersebut, maka penyebaran penyakit akan menurun. Hal ini dikenal sebagai ambang herd immunity

Lantas, berapa banyak persentase kelompok yang perlu kebal untuk mencapai herd immunity? Hal ini bervariasi dari setiap penyakit. Semakin menular suatu penyakit, semakin besar proporsi populasi yang perlu kebal terhadap penyakit tersebut untuk menghentikan penyebarannya. 

Hubungan Coronavirus dan Herd Immunity

Menjaga jarak dan sering mencuci tangan merupakan satu-satunya cara untuk mencegah kamu dan orang di sekitar dari paparan dan potensi menyebarkan virus corona saat ini. Ada beberapa alasan mengapa herd immunity bukan jawaban satu-satunya untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, yaitu: 

  1. Vaksinasi merupakan cara teraman untuk melatih herd immunity dalam suatu populasi.
  2. Penelitian untuk antivirus dan obat lain untuk mengobati COVID-19 masih berlangsung.
  3. Para ilmuwan belum mengetahui apakah seseorang bisa tertular COVID-19 lebih dari satu kali.
  4. Orang yang tertular COVID-19 dan mengembangkan COVID-19 bisa mengalami efek samping yang serius. Kasus yang parah bisa berujung pada kematian. 
  5. Dokter belum tahu persis mengapa beberapa orang yang tertular COVID-19 mengembangkan virus corona yang parah, sementara yang lain tidak. 
  6. Kelompok rentan, seperti orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan beberapa kondisi kesehatan kronis, bisa menjadi sangat sakit jika terpapar virus ini. 
  7. Orang yang sehat dan lebih muda bisa menjadi sangat sakit karena COVID-19.
  8. Rumah sakit dan sistem perawatan kesehatan mungkin terlalu terbebani jika banyak orang yang mengalami COVID-19 pada saat yang bersamaan. 

Saat ini, para ilmuwan sedang mengerjakan vaksin untuk COVID-19. Jika sudah ada vaksin, semua orang bisa mengembangkan herd immunity terhadap virus ini di masa mendatang. 

Hampir semua orang dewasa yang sehat, remaja, dan anak-anak yang lebih tua perlu divaksinasi untuk memberikan kekebalan bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin atau terlalu sakit untuk menjadi kebal secara alami. Jika seseorang divaksinasi dan membangun kekebalan terhadap COVID-19, kemungkinan besar kamu tidak akan tertular virus atau menularkannya.  Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai herd immunity coronavirus.

Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-dalam-mengenai-herd-immunity-coronavirus