Penjelasan WHO tentang Omicron, Varian Baru COVID-19

Puskesmas Kaligondang_Varian baru virus Corona, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika. Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus. World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Situasi epidemiologis di Afrika

Tentang Varian COVID-19 Omicron

Puskesmas Kaligondang_World Health Organization (WHO) telah menetapkan varian baru COVID-19, B.1.1.529 atau Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian pada 26 November 2021. “Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE bahwa Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya, misalnya, seberapa mudah menyebar atau tingkat keparahan penyakit yang

Gerakan Olahraga yang Bisa Mengencangkan Payudara

Puskesmas Kaligondang_Payudara seseorang dapat menjadi kendur karena berbagai macam faktor. Untuk mendapatkan kembali payudara yang kencang, ada beberapa gerakan olahraga yang bisa kamu lakukan secara rutin.” Payudara wanita dapat mengendur karena beberapa penyebab, salah satunya adalah ukurannya yang terlalu besar. Kamu mungkin tidak betah dengan masalah tersebut sehingga merasa perlu dikencangkan. Nah, ada beberapa gerakan

Cara Mengatasi Atrofi Berdasarkan Jenisnya

Puskesmas Kaligondang_Atrofi adalah kondisi ketika jaringan otot berkurang sehingga tampak lebih kecil dari biasanya. Kondisi ini umumnya terjadi ketika seseorang tidak aktif secara fisik dalam waktu yang sangat lama. Kondisi ini terbagi dalam beberapa jenis dan dapat diatasi sesuai dengan jenis atrofi yang dialami seseorang.” Atrofi adalah gangguan yang menyebabkan hilangnya jaringan otot. Kondisi otot

BPOM Terbitkan Izin Vaksin COVID-19 Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun

Puskesmas Kaligondang_Badan POM menerbitkan izin penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac, yakni CoronaVac dan vaksin COVID-19 dari Bio Farma, untuk anak usia 6-11 tahun. Menurut laporan hasil uji klinis, aspek imunogenisitas atau respons imun tubuh yang dihasilkan pada anak justru capai 96,15% yang lebih tinggi dari dewasa, dan aspek keamanannya menunjukkan aman untuk anak usia 6-11 tahun.