Komplikasi TBC (Tuberkulosis)

Puskesmas Kaligondang_Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat TBC adalah: 1. Kerusakan paru-paru permanen Kerusakan permanen pada paru-paru dapat terjadi bila tuberkulosis tidak segera ditangani atau bila pengobatannya tidak dijalani dengan baik. 2. Penyebaran tuberkulosis ke organ lain TBC yang tidak ditangani dapat menyebar luas ke organ lain dan menyebabkan komplikasi, seperti nyeri dan patah tulang

Pengobatan TBC (Tuberkulosis)

Puskesmas Kaligondang_Pengobatan tuberkulosis (TBC) adalah dengan patuh minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Jika pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang disarankan, bakteri TBC berpotensi kebal terhadap obat yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih berbahaya dan akan lebih sulit diobati. Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau empat obat berikut:

Diagnosis TBC (Tuberkulosis)

Puskesmas Kaligondang_Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan menanyakan keluhan dan penyakit yang pernah diderita. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama dengan mendengarkan suara napas di paru-paru menggunakan stetoskop. Jika pasien diduga mengalami TBC, dokter akan meminta pasien menjalani pemeriksaan dahak yang disebut pemeriksaan BTA. Pada kasus TBC pada organ selain paru-paru, pemeriksaan BTA juga dapat

Gejala TBC (Tuberkulosis)

Puskesmas Kaligondang_Pada TBC laten, penderita umumnya tidak mengalami gejala. Umumnya, penderita baru menyadari dirinya menderita tuberkulosis setelah menjalani pemeriksaan untuk penyakit lain. Sementara bagi penderita TBC aktif, gejala yang muncul dapat berupa: Batuk yang berlangsung lama (3 minggu atau lebih) Batuk biasanya disertai dengan dahak atau batuk darah Nyeri dada saat bernapas atau batuk Berkeringat di

Penyebab TBC (Tuberkulosis)

Puskesmas Kaligondang_Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar ketika seseorang menghirup percikan ludah (droplet) saat penderita TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau bernyanyi. Meski demikian, penularan TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan cukup lama dengan penderita. Makin lama seseorang berinteraksi dengan penderita TBC, makin tinggi pula risikonya tertular. Oleh sebab itu,