Puskesmas Kaligondang_Cacingan adalah sebutan untuk infeksi cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit tersebut menginfeksi bagian usus sehingga menimbulkan sederetan gejala. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, anak-anak biasanya lebih sering mengalaminya karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih belum sempurna.

Penyebab Cacingan

Kamu mungkin penasaran apa saja cacing yang berbahaya. Nah, ada berbagai jenis cacing yang bisa menginfeksi tubuh manusia, yaitu cacing pita, kremi, gelang, Trichinella, tambang, dan pipih. 

Seseorang dapat terinfeksi melalui cara berikut:

  • Menyentuh benda yang telah terkontaminasi telur cacing.
  • Mengonsumsi  makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi telur parasit tersebut.
  • Tidak mencuci tangan setelah menyentuh tanah.
  • Berjalan tanpa menggunakan alas kaki di atas tanah.
  • Konsumsi makanan mentah atau setengah matang.

Faktor Risiko Cacingan

Semua orang bisa mengalami kondisi ini. Namun, ada beberapa orang yang lebih rentan mengalaminya, seperti:

  • Anak-anak, karena mereka lebih sering bermain di lingkungan yang terdapat tanah yang terkontaminasi, seperti kotak pasir dan taman bermain sekolah.
  • Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti pengidap lupus, pengidap kanker atau pengidap HIV/AIDS.
  • Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
  • Kurang menjaga kebersihan diri. 

Apa Gejala Cacingan pada Orang Dewasa?

Tanda-tandanya sangat beragam, tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Namun, gejala umumnya meliputi:

  • Feses mengandung cacing.
  • Kulit kemerahan, gatal dan ruam. Bahkan, beberapa orang melihat bentuk cacing pada kulit.
  • Mengalami diare lebih dari dua minggu.
  • Sembelit berkepanjangan.
  • Perut kembung dan bengkak.
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
  • Anus terasa gatal, terutama pada malam hari. 
  • Sering mengalami reaksi alergi pada kulit.
  • Sering kelelahan.
  • Nyeri sendi dan otot
  • Terhambatnya tumbuh kembang anak. 
  • Mengalami kaki gajah atau filariasis. 

Sebetulnya gejala di atas juga bisa terjadi pada anak. Bagi para orang tua, penting juga untuk mengetahui Cara Tepat Mengenali Gejala Cacingan pada Anak. Dengan begitu, orang tua bisa membawa anak ke dokter sesegera mungkin.

Jenis-Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh

Ada beberapa jenis cacing yang dapat masuk dan berkembang biak dalam tubuh manusia. Masing-masing memiliki cara penularan serta dampak kesehatan yang berbeda, yaitu:

  • Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
    Hidup di usus halus manusia dan dapat menyebabkan perut buncit, nyeri perut, serta gangguan penyerapan nutrisi.
  • Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
    Sering menginfeksi anak-anak, ditandai dengan rasa gatal hebat di area anus terutama pada malam hari.
  • Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
    Bisa masuk melalui kulit saat berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi. Infeksi ini dapat menyebabkan anemia.
  • Cacing Pita (Taenia sp.)
    Menular melalui konsumsi daging sapi atau babi yang kurang matang. Infeksinya bisa menyebabkan gangguan pencernaan hingga penyumbatan usus.
  • Trichinella spiralis
    Umumnya masuk ke tubuh melalui daging yang tidak matang sempurna. Gejalanya termasuk nyeri otot, diare, hingga demam.
  • Cacing Pipih (Fasciola hepatica dan Schistosoma sp.)
    Menyerang organ hati, paru, atau pembuluh darah, dan bisa menimbulkan kerusakan organ serius bila tidak segera diobati.

Diagnosis Cacingan

Dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pemeriksaan tambahan bisa berupa pengambilan sampel cacing melalui tinja. Dokter juga bisa melakukan tes darah pada kasus filariasis (kaki gajah).

Pengobatan Cacingan

Pengobatan lini pertamanya yakni mengonsumsi obat cacing selama satu sampai tiga hari. Bukan cuma pengidapnya saja, anggota keluarga yang serumah juga perlu mengonsumsi obat tersebut untuk memutus rantai penularan.

Jenis obatnya tergantung tipe cacing, misalnya albendazole, mebendazole, dan pirantel pamoat. Pengidapnya juga wajib menjaga kebersihan diri dan mengonsumsi makanan higienis serta matang sempurna. Jika memiliki peliharaan, hewan tersebut juga perlu diperiksa apakah mengidap cacing atau tidak.

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Penyakit yang dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi berikut:

  • Malnutrisi.
  • Anemia.
  • Diare parah.
  • Konstipasi berat.

Pada anak-anak, kondisi ini bisa menghambat tumbuh kembangnya. Komplikasi biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan pada orang yang sistem kekebalannya tertekan.

Pencegahan Cacingan

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah infeksi, seperti:

  • Rutin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, atau ketika mempersiapkan makanan. Kamu juga perlu membawa handsanitizer  jika sewaktu-waktu tidak tersedia air. 
  • Cuci daging, buah, dan sayur sampai bersih sebelum dimasak.
  • Masak makanan sampai matang sempurna.
  • Konsumsi air putih kemasan atau air putih yang matang.
  • Berikan obat cacing pada hewan peliharaan secara rutin, terutama untuk anjing dan kucing.
  • Segera kotoran hewan peliharaan di tempat sampah. Gunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan kotoran hewan.
  • Selalu gunakan alas kaki saat di luar ruangan.
  • Simpan alas kaki yang kotor di luar rumah.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar jenis cacing yang menginfeksi manusia hanya menimbulkan gejala ringan, tapi tetap penting untuk menemui dokter bila kamu mencurigai adanya infeksi tersebut agar bisa ditangani lebih awal. Segera temui dokter bila kamu mengalami gejala berikut:

  • Ada darah atau nanah di tinja.
  • Muntah setiap hari atau sering.
  • Demam atau suhu tubuh tinggi.
  • Kelelahan dan dehidrasi.
  • Kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas.
  • Merasa sakit, diare, atau sakit perut selama lebih dari 2 minggu.
  • Memiliki ruam merah dan gatal di kulit yang berbentuk seperti cacing.

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait cacingan pada anak, hubungi dokter terpercaya atau datang ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas kaligondang:

sumber: