Puskesmas Kaligondang_Perdarahan Hidung (Epistaksis, Mimisan) adalah pardarahan yang berasal dari hidung. Perdarahan dari hidung terjadi saat permukaan hidung mengalami iritasi atau jika pembuluh darah di hidung pecah.

Penyebab perdarahan hidung yang paling sering :

  • trauma (misalnya akibat mengorek hidung, menghembuskan udara dari hidung dengan kuat, terjatuh, terpukul, atau akibat trauma pembedahan)
  • keringnya lapisan dalam hidung (misalnya saat musim dingin)

Penyebab yang lebih jarang antara lain :

  • infeksi hidung (misalnya sinusitis)
  • penyakit sistemik (misalnya demam berdarah, influenza)
  • benda asing
  • tumor pada hidung atau sinus
  • gangguan perdarahan (misalnya hemofilia)
  • gangguan endokrin (misalnya perubahan hormon saat kehamilan)

Terjadi perdarahan dari hidung. Perdarahan bisa timbul dari hidung bagian depan atau hidung bagian belakang. Perdarahan dari hidung bagian depan seringkali dapat berhenti secara spontan dan mudah untuk diatasi. Namun, perdarahan dari hidung bagian belakang biasanya lebih hebat, lebih berbahaya dan jarang berhenti spontan. Darah bisa mengalir ke belakang, yaitu ke mulut dan tenggorokan.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, riwayat medis penderita, dan hasil pemeriksaan fisik. Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan darah, misalnya untuk melihat fungsi pembekuan darah.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi perdarahan dari hidung bagian depan :

  • Penderita sebaiknya duduk tegak dan menekan cuping hidung selama 5-10 menit sambil bernafas melalui mulut
  • Jika perdarahan belum berhenti, maka tindakan tersebut bisa diulang lagi
  • Jika perdarahan tidak berhenti juga, maka segeralah pergi ke dokter. Biasanya akan dipasang tampon untuk menghentikan perdarahan.

Untuk perdarahan yang lebih hebat atau berulang, terkadang diperlukan tindakan lebih lanjut untuk menghentikan perdarahan, misalnya dengan menggunakan elektrokauter.

Pada perdarahan hidung bagian belakang, cara-cara di atas tidak dapat menghentikan perdarahan, dan darah bisa masuk ke tenggorokan. Pada kasus ini, penderita harus pergi ke dokter. Dokter bisa memasang balon khusus pada hidung yang bisa dikembangkan atau pemasangan tampon Khusus di belakang hidung (tampon Bellocq). Tindakan ini sangat tidak nyaman dan mengganggu pernafasan. Biasanya penderita akan diberikan obat penenang sebelum tindakan dilakukan. Pada epistaksis yang berat dan berulang, yang tak dapat diatasi dengan cara tersebut, bisa dilakukan pengikatan pembuluh darah yang pecah.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan hidung kembali :

  • Istirahat dengan mengangkat kepala 30-45o lebih tinggi
  • Jangan memasukkan apapun ke dalam hidung dan jangan menghembuskan nafas dengan keras melalui hidung. Buka mulut jika akan bersin, sehingga udara akan keluar melalui mulut dan tidak melalui hidung.
  • Jangan mengedan saat buang air besar.
  • Jangan mengedan atau membungkuk untuk mengangkat sesuatu yang berat.
  • Tidak merokok
  • Jangan minum-minuman hangat selama paling tidak 24 jam kemudian.
  • Hindari obat-obatan yang dapat mengencerkan darah, misalnya aspirin. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menghentikan penggunaan obat-obat tersebut.

Sumber: https://medicastore.com/penyakit/819/perdarahan-hidung-mimisan