Puskesmas Kaligondang_Panik merupakan kecemasan akut yang luar biasa dan berlangsung singkat, disertai dengan gejala-gejala fisik. Serangan Panik bisa terjadi pada setiap gangguan kecemasan, biasanya sebagai respon terhadap suatu keadaan yang berkaitan dengan karakteristik utama gangguan tersebut. Misalnya seorang yang takut ular akan merasa panik jika berhadapan dengan ular.

Namun, serangan panik ini bersifat situasional, berbeda dengan panik yang spontan dan tanpa pencetus, seperti yang terjadi pada gangguan panik. Penyebab serangan panik atau gangguan panik belum diketahui, tetapi faktor-faktor ini bisa memegang peranan :

  • genetik
  • stress berat
  • temperamen yang lebih rentan terhadap stress
  • perubahan tertentu pada bagian fungsi otak
  • penyalahgunaan obat-obat dan alkohol

Suatu serangan panik terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan minimal 4 dari gejala-gejala berikut:

  • Sesak nafas
  • Pusing, limbung atau pingsan
  • Palpitasi atau detak jantung bertambah cepat
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Tercekik
  • Mual, sakit perut atau diare
  • Merasa tidak nyata, aneh atau terlepas dari lingkungan
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Wajah kemerahan atau menggigil
  • Nyeri atau rasa tidak enak di dada
  • Takut mati
  • Takut menjadi gila atau lepas kendali

Serangan panik sering terjadi secara tak terduga atau tanpa alasan yang jelas, sehingga penderita sering mengantisipasi dan khawatir akan terjadinya serangan lainnya. Penderita juga menghindari tempat-tempat dimana mereka pernah mengalami serangan panik.

Gejala dari serangan panik melibatkan berbagai organ vital, sehingga penderita seringkali khawatir bahwa mereka memiliki masalah kesehatan yang berbahaya. Serangan panik menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi tidak berbahaya.

Karena gangguan fisik yang serius seringkali menyebabkan beberapa gejala fisik dan emosional yang menyerupai serangan panik, maka perlu dipastikan bahwa penderita tidak memiliki gangguan fisik.

Gangguan panik didiagnosa ketika seseorang mengalami setikdanya dua serangan panik yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa pencetus, diikuti rasa takut akan terjadinya serangan lainnya minimal selama 1 bulan. Selain itu, serangan panik yang terjadi juga tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat-zat terlarang, kondisi medis, atau kondisi mental lainnya, seperti fobia sosial atau gangguan obsesif-kompulsif.

Untuk sebagian orang, gangguan panik juga bisa meliputi agorafobia, dimana penderita menghindari tempat-tempat atau situasi-situasi yang menyebabkan dirinya merasa cemas karena takut tidak bisa keluar atau mendapatkan pertolongan jika mengalami serangan panik.

Sebagian penderita dapat sembuh tanpa terapi. Namun, penderita lainnya mengalami gangguan panik yang bertambah dan berkurang selama bertahun-tahun. Gangguan panik melibatkan proses fisik maupun psikologis, sehingga pemberian terapi harus meliputi keduanya.

Terapi paparan merupakan salah satu jenis psikoterapi yang seringkali bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa takut. Terapi paparan diberikan dengan cara memaparkan pemicu apapun yang bisa membangkitkan serangan panik pada penderita secara bertahap dan berulang, sampai penderita merasa sangat nyaman dengan keadaan yang biasanya menimbulkan kecemasan.

Terapi kognitif dan perilaku juga bisa membantu. Pada terapi ini penderita diajarkan untuk :

  • tidak menghindari keadaan-keadaan yang menyebabkan serangan panik
  • mengenali saat ketakutan mereka tidak beralasan
  • merespon suatu keadaan dengan bernafas secara perlahan dan terkendali atau melakukan teknik lain yang bisa membuat relaksasi

Psikoterapi suportif, yang meliputi edukasi dan konseling, bermanfaat karena terapis bisa memberikan informasi umum mengenai gangguan yang dialami dan penanganannya.

Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah serangan panik atau gangguan panik. Namun, beberapa cara dibawah ini bisa membantu :

  • secepat mungkin mendapatkan penanganan atau terapi untuk serangan panik sehingga membantu menghentikan terjadinya serangan-serangan di kemudian hari dan mencegah perburukan atau terjadinya serangan yang lebih sering
  • ikuti rencana pengobatan yang ada untuk membantu mencegah kekambuhan atau memburuknya gejala-gejala serangan panik
  • lakukan aktivitas fisik secara teratur, yang bisa berperan untuk membantu melindungi terhadap kecemasan

Sumber: https://medicastore.com/artikel/245/serangan-panik-gangguan-panik